Pikiran melampaui batas waktu| Mengarungi masa depan

Pikiran melampaui batas waktu

Mengarungi masa depan


Anda masih ingat dengan beberapa artikel yang saya muat dalam blog ini tentangn ke kuatan pikiran.
Anda dapat membacanya kembali disini.

Dalam topik ini saya akan mengaitkan kekuatan pikiran menembus batas waktu dalam mengarungi masa depan. Anda dapat mencoba dengan latihan sederhana berikut ini.

Pikirkan satu tujuan yang ingin anda capai. Pikirkan mengapa anda ingin mewujudkannya,? Pikirkan kapan anda akan mewujudkannya,? Pikirkan bahwa waktu terus bergulir dan anda melihat dengan mata perasaan bahwa tujuan itu benar-benar telah tercapai. pikirkan manfaat yang anda dapatkan setelah tujuan itu tercapai. Kemudian kembalilah ke masa kini. Jika anda lakukan latihan sederhana ini bersama saya, anda benar-benar akan merasakan berhasil karena telah menggapai apa yang di inginkan. Metode ini disebut Pressing (Percetakan) karena anda mencetak sebuah pengalaman dalam pikiran sehingga otak membuka seluruh file-file yang membantu mencapai keinginan.




Sebagaimana anda saksikan,kita bisa menggunakan kekuatan luar biasa ini untuk mewujudkan sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan, seperti mengobati penyakit kejiwaan dan sebagian penyakit fisik. Di sisi lain,pikiran bisa melampaui batas waktu. Ketika seseorang pernah mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan dan ia belum melepaskan diri darinya serta belum mengambil pelajaran, maka setiap kali memikirkan peristiwa itu perasaan negatif semakin menumpuk. Kita bisa memastikan bahwa sebagian besar masalah yang ada terjadi pada masa lalu.

Meskipun peristiwa terjadi pada masa lalu, pikiran mampu mengembalikannya ke masa kini : mampu menghidupkan kembali peristiwa itu hingga menimbulkan perasaaan yang sama seperti yang dirasakan dulu. Hal ini mengingatkan saya pada suatu pengalaman ketika bertemu dengan seorang teman sekolah dulu di sebuah stasiun dan bercerita, "Ia mengaku hidupnya di ujung tanduk" Aku Orang sukses, Aku sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak. Tetapi aku tidak bisa memaafkan ayahku. Sebab ia pernah memukuliku di depan orang banyak pada hari raya. Aku merasa sangat ketakutan dan tak berguna. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan seperti itu. Hari demi hari aku tumbuh semakin besar. Karirku mulai kelihatan sukses dan aku menikah. Tetapi aku tetap tidak bisa memaafkan ayah. Setiap aku memikirkan peristiwa itu, aku merasakan sesuatu sama seperti dulu. Alhasil aku merasa sangat sengsara dalam hidup ini. Aku tidak bisa memejamkan mata karena terlalu banyak memikirkannya. Aku menjadi emosional dan gampang naik pitam. Kadangkala aku tidak berangkat ke tempat kerja karena memikirkan hal itu."




Lebih lanjut Ia berkata, "Sekarang usiaku 27 tahun sedangkan ayahku sudah menutup mata (Semoga Allah merahmatinya). Tetapi aku tetap tidak bisa memaafkannya. Aku masih merasakan luka masa lalu itu, seakan terjadi saat ini."

Inilah contoh kekuatan pikiran. Pikiran bisa membuat seseorang hidup dalam pengalaman negatif yang terjadi di masa lalu.
Contoh lain, teman saya seorang pebisnis hidupnya bergelimang harta. Kesehatannya prima. Ia menikah dan memiliki dua anak laki-laki. Kehidupannya mengalir alami. Ia sangat bahagia karena berhasil meraih banyak kesuksesan dalam hidup. Suatu hari ia putuskan untuk menginvestasikan kekayaannya pada perusahan niaga yang cukup besar. Di perusahan itu ada tiga investor lainnya. Mula-mula semua berjalan lancar. Tiba-tiba para investor memutuskan untuk membatalkan kesepakatan karena alasan bersifat pribadi. Itulah menyebabkan ia menanggung kerugian besar dan menderita serangan jantung stadium lanjut.

Berkat bantuan Allah, ia selamat setelah menjalani operasi selama sembilan jam. Sejak saat itu ia frustasi. Lebih dari itu ia menjadi tidak percaya pada siapapun, termasuk pada istri dan ank-anaknya. Bahkan ia jadi penakut. Tidak mau keluar sendiri karena takut pada orang lain. Ia membayangkan sesuatu yang menyulut rasa takutnya semakin besar. Sebagian besar waktunya ia habiskan dengan mengunjungi dokter dan rumah sakit. Ia benar-benar shock berat setelah peristiwa itu.

Ini contoh lain tentang kekuatan pikiran yang membuat seseorang dibayang-bayangi masa lalu dan menjadi takut pada masa depan sehingga setiap waktu yang dijalani menjadi mata rantai kesengsaraan.




No comments:

Post a Comment